Selasa, 14 Januari 2014

RPP kelas VIII SMP Sistem gerak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah          :      MTs Negeri Balang-Balang
Mata Pelajaran         :      IPA Terpadu
Kelas / Semester       :      VIII / 1
Alokasi Waktu         :      6 x 40 menit (3 x Pertemuan )
Tahun Pelajaran       :     2012/2013

       I.            Standar Kompetensi
            1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
    II.            Kompetensi Dasar
            1.3. Mendiskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
 III.            Indikator
1.3.1         Membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada manusia.
1.3.2         Membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai      penyususn rangka tubuh.
1.3.3         Mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya.
1.3.4         Mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot       yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
A.  Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Ø Siswa dapat membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada manusia.
Pertemuan kedua
Ø Siswa Siswa dapat membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh.
Ø Siswa dapat mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya.
Pertemuan ketiga
Ø Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
v  Karakter siswa yang diharapkan :
F Disiplin ( Discipline )
F Rasa hormat dan perhatian ( respect )
F Tekun ( diligence )
F Tanggung jawab ( responsibility )
F Ketelitian ( carefulness)
B.  Materi Pembelajaran
Sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
     Pertemuan pertama
A.     Gerak
       Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. 
B.     Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).
Persendian/artikulasi merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkan untuk pergerakan disebut  dengan sendi.
Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
1.      Tulang Axial terdiri dari :
I.         Tulang Tengkorak :
1)        Tulang dahi                                                   = 1 buah
2)      Tulang ubun-ubun                                         = 2 buah
3)        Tulang kepala bagianbelakang                      = 1 buah
4)        Tulang pelipis                                                = 2 buah
5)        Tulang baji                                                    = 2 buah
6)        Tulang tapis                                                  = 2 buah
7)        Tulang mata                                                  = 2 buah
8)        Tulang air mata                                             = 2 buah
9)        Tulang rongga mata                                      = 2 buah
10)    Tulang pipi                                                    = 2 buah
11)    Tulang hidung                                               = 2 buah
12)    Tulang rahang atas                                        = 2 buah
13)    Tulang rahang bawah                                    = 2 buah
14)    Tulang langit-langit                                       = 2 buah
15)    Tulang pangkal lidah                                    = 1 buah
II.        Tulang Pendengaran :
1)      Tulang martil                                                 = 2 buah
2)      Tulang landasan                                            = 2 buah
3)      Tulang sanggurdi                                          = 2 buah
III.     Tulang badan :
1)        Tulang leher                                                  = 7 ruas
2)        Tulang punggung                                          = 12 ruas
3)        Tulang pinggang                                           = 5 ruas
4)        Tulang kelangkang                                        = 5 buah
5)        Tulang ekor                                                   = 4 ruas (menyatu)
IV.     Tulang dada :
1)        Tulang dada bagian hulu                              = 1 buah
2)        Tulang dada bagian badan                            = 1 buah
3)        Tulang dada bagian taju pedang                   = 1 buah
  V.     Tulang rusuk :
1)        Tulang rusuk sejati                                        = 7 pasang
2)        Tulang rusuk palsu                                        = 3 pasang
3)        Tulang rusuk melayang                                 = 2 pasang
VI.     Tulang gelang bahu :
1)      Tulang selangka                                              = 2 buah
2)      Tulang belikat                                                 = 2 buah
VII.     Tulang gelang panggul :
1)      Tulang usus                                                     = 2 buah
2)      Tulang duduk                                                  = 2 buah
3)      Tulang kemaluan                                             = 2 buah
2.      Tulang Apendikuler/Extremitas
A.       Tulang pergerakan atas :
1)      Tulang lengan atas                                          = 2 buah
2)      Tulang pengumpil                                           = 2 buah
3)      Tulang hasta                                                    = 2 buah
4)      Tulang pergelangan tangan                             = 2 x 8 buah
5)      Tulang telapak tangan                                     = 2 x 5 buah
6)      Tulang ruas jari tangan                                    = 2 x 14 ruas
B.       Tulang pergerakan bawah :
1)      Tulang paha                                                     = 2 buah
2)      Tulang tempurung lutut                                  = 2 buah
3)      Tulang betis                                                     = 2 buah
4)      Tulang kering                                                  = 2 buah
5)      Tulang pergelangan kaki                                 = 2 x 7 ruas
6)      Tulang telapak kaki                                         = 2 x 5 buah
7)      Tulang ruas jari kaki                                        = 2 x 14 ruas
Gambar rangka manusia
Pertemuan Kedua
C.     Fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh.
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilage
            Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.  Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan. Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium  banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
            Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin. Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut. Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic. Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak  dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius  (pada telinga bagian tengah)  dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
            Osteon Merupakan jaringan ikat yang paling keras. Terdiri dari hampir 50% air, bagian padat seperti bahan mineral. Osteon berfungsi Sebagai penyusun sistem rangka tubuh dan sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
a.    Osifikasi yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
b.    Kalsifikasi yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
c.    Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.  Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum.  Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
3) Otot
            Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak. Otot juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi ® panas. Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi  :
1.      Otot Polos/Licin
o    Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
o    Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
o    Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
o    Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
o    Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
2.      Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
o    Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
o    Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
o    Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
o    Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
o    Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
3.      Otot Jantung/myocardium
o    Memiliki bentuk sel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
o    Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
o    Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak, sehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
o    Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
4) Sendi
   Persendian/artikulasi merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkan untuk pergerakan disebut  dengan sendi.
D.    Macam-macam sendi dan fungsinya
1) SINARTHROSIS disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS disebut juga dengan sendi kaku. Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.  Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
3)  DIARTHROSIS disebut juga dengan sendi hidup. Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel  yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan  gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang  saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi  luncur yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.  Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.



Pertemuan ketiga
E.     Contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
a.       Penyebab kelaian oleh :
o   Genetis, dan Kuman penyakit.
o   Kelainan susunan tulang dan sendi.
o   Kebiasaan sikap duduk yang salah.
o   Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
o   Kurang gizi serta Kecelakaan.
b.      Macam kelainan pada sistem gerak
1)      Fraktura /patah tulang yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
2)      Osteoporosis  yaitu kelainan pada tulang  yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium  secara normal.
3)      Fisura/retak tulang yaitu kelainan tulang yang  menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
4)      Lordosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang  melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
5)      Skolisosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan  menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
6)      Hipertrofi yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
7)      Tetanus yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.
C.  Metode dan Model Pembelajaran
       1.  Pendekatan                 :  Kontekstual.
       2.  Metode                        :  Diskusi, ceramah, informasi, dan pemberian tugas.
       3.  Model  Pembelajaran  :  Pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.
D.  Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 40’)
No
Kegiatan
Waktu
1

Kegiatan Pendahuluan
F Salam dan berdoa sebelum belajar.
F Mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.
F Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan indikator yang ingin dicapai.
F Memotivasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik.
10
2



Kegiatan Inti
a.    Eksplorasi
F  Ceramah, guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Guru meminta siswa mengamati charta/gambar rangka  manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras). 
F  Diskusi, siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem gerak pada manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (demokratis, aktif dan kreatif).
F  Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (mandiri, kreatif dan kerja keras).
b.   Elaborasi
F  Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (mandiri, rasa ingin tahu, kerja keras dan pecara diri).
F  Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang organ penyusun sistem gerak pada manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (aktif dan kreatif).
c.    Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (rasa ingin tahu).
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan (demokratis).
55’
3
 Kegiatan Penutup
F Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Memberikan soal-soal untuk diselesaikan di rumah (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya (Fungsi tulang rawan, tulang keras, otot dan sendi sebagai penyusun rangka tubuh serta macam-macam sendi dan fungsinya) (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menutup pembelajaran dan meminta siswa berlatih di rumah.
F Salam dan berdoa setelah belajar.
15
Pertemuan Kedua (2 x 40’)
No
Kegiatan
Waktu
1


Kegiatan Awal
F Salam dan berdoa sebelum belajar.
F Mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.
F Menyampaikan kepada siswa materi yang akan dipelajari dan indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini.
F Memotivasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik.
10
2



Kegiatan Inti
a.    Eksplorasi
F  Ceramah, guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Guru meminta siswa mengamati charta/gambar rangka  manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Guru bersama siswa membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, oto dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Siswa mengamati dan mengidentifikasi macam-macam persendian  yang terdapat pada kerangka tubuh manusia serta fungsinya (mandiri, kreatif dan kerja keras).
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (mandiri, kreatif dan kerja keras).
b.    Elaborasi
F  Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Guru bersama siswa mendiskusikan tentang fungsi tulang rawan, tulang keras, otot dan sendi sebagai penyusun rangka tubuh (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Siswa mengamati persendian yang terdapat pada kerangka tubuh manusia, kemudian  mengidentifikasi gerakan yang dapat dilakukan (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Siswa menyimpulkan nama sendi, lokasi, dan gerakan yang dapat dilakukan (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (kejujuran dan kerja keras)
F  Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (aktif dan kreatif).
c.    Konfirmasi
F  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (rasa ingin tahu).
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan (demokratis).
F  Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: (demokratis)
F  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
F  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
60
3

 Penutup
F Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya (Mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya) (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari di internet beberapa  kelainan atau penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menutup pembelajaran dan meminta siswa berlatih di rumah (aktif dan kreatif).
F Salam dan berdoa setelah belajar.
10’

Pertemuan Ketiga (2 x 40’)
No
Kegiatan
Waktu
1


Kegiatan Awal
F Salam dan berdoa sebelum belajar.
F Mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.
F Menyampaikan kepada siswa materi yang akan dipelajari dan indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini.
F Memotivasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik.
10
2



Kegiatan Inti
a.    Eksplorasi
F  Ceramah, guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya (rasa ingin tahu, kerja keras dan kreatif).
F  Dengan memberikan informasi, siswa dapat menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (rasa ingin tahu dan kerja keras)
F  Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (mandiri, kreatif dan kerja keras).
b.   Elaborasi
F  Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F  Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (mandiri, rasa ingin tahu, kreatif dan kerja keras)
F  Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (mandiri, rasa ingin tahu, kerja keras dan pecara diri).
F  Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi manusia (rasa ingin tahu, kerja keras, aktid dan kreatif).
F  Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (kejujuran dan kerja keras)
F  Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (aktif dan kreatif).
F  Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang  menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
c.    Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (rasa ingin tahu).
F Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bertanya serta menjawab pertanyaan guru atau siswa lainnya. (demokratis, mandiri, kreatif).
F Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan (demokratis).
F Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi pertemuan pertama dan kedua.
F Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
55’
3

 Penutup
F Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya (Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia) (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menutup pembelajaran dan meminta siswa berlatih di rumah (aktif dan kreatif).
F Salam dan berdoa setelah belajar.
15


E.       Media dan Sumber Pembelajaran
·      Media
1.      Charta/gambar
2.      Notebook
3.      Blackboard
·      Sumber        
1.      Buku IPA Terpadu
2.      Buku IPA yang relevan
3.      Sumber online
F.        PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT
A.  Prosedur Penilaian
·       Penilaian Kognitif
     Jenis                                    : Tugas individu (PR).
     Bentuk                                : Uraian.
·       Penilaian Psikomotor
     Jenis                                    : -
     Bentuk                                : -
·       Penilaian Afektif
Jenis                                    : Etika, partisipasi, kehadiran, tanggung jawab.
     Bentuk                                : Lembar pengamatan sikap siswa (terlampir).
B.  Instrumen Penilaian
·       Soal ulangan harian 1         : Terlampir.
·       Lembar kerja siswa             : Terlampir.
C.  Program Tindak Lanjut
·       Siswa yang memperoleh nilai UH SK 1 < KKM mengikuti program remedial (bimbingan khusus GMP, pemberian tugas soal, membuat rangkuman).
·       Siswa yang memperoleh nilai SK 1  KKM mengikuti program pengayaan (pendalaman materi, aplikasi soal, membimbing teman).



G. PEDOMAN PENSKORAN
No
Soal
Kunci
Skor
1













2
















3



















4












5
Jelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem gerak pada manusia berikut ini:
a.    Tulang-Tulang(Rangka)
b.    Otot
c.    sendi



Jelaskan 2 macam tulang berdasarkan zat penyusunnya ?







Sebutkan 3 perbedaan antara otot polos, otot lurik dan otot jantung ?











Sebutkan 5 macam persendian berdasrkan bentuknya yang memungkinkan terjadinya gerakan ?




Jelaskan  2 contoh kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan tulang atau otot ?
Jawab :
a.    Rangka berfungsi untuk memberikan bentuk tubuh pada makhluk hidup, melindungi organ-organ tubuh yang vital, menahan dan menegakkan tubuh serta sebagai alat gerak pasif.
b.    Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin yang menyebabkan tubuh pada makhluk hidup dapat bergerak.
c.    Sendi berfungsi sebagai penyambung antara dua atau lebih dari tulang rangka.

Jawab :
1.    Tulang rawan/tulang muda/cartilage. Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.
2.    Tulang keras/tulang sejati/osteon. Osteon merupakan jaringan ikat yang paling keras. Terdiri dari hampir 50% air, bagian padat seperti bahan mineral. Osteon berfungsi Sebagai penyusun sistem rangka tubuh dan sebagai pelindung organ-organ yang vital.

Jawab :
·      Otot polos
1.    Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
2.    Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
3.    Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari
·      Otot lurik
1.    Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
2.    Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
3.    Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak
·      Otot Jantung
1.    Memiliki bentuk sel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang.
2.    Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
3.    Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak

Jawab :
1.      Sendi peluru
2.      Sendi engsel
3.      Sendi putar
4.      Sendi geser
5.      Sendi pelana

Jawab :
Fraktura /patah tulang, Osteoporosis, Fisura/retak tulang, Lordosis, Skolisosis, Hipertrofi, Tetanus, Rickets dan Arthritis
15









15











35















10




25

SKOR MAKSIMAL
95

NILAI PEROLEHAN SISWA = (JPS/JSM (95))x100
……
H.            Penilaian.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·    Membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada manusia
·    Membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh
·    Mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya
·    Mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya




Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis
essai


essai


essai


essai





1.    Jelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem gerak pada manusia berikut ini:
a.       Tulang-Tulang (Rangka)
b.      Otot
c.       sendi
2.       Jelaskan 2 macam tulang berdasarkan zat penyusunnya ?
3.       Sebutkan 3 perbedaan antara otot polos, otot lurik dan otot jantung ?
4.       Sebutkan 5 macam persendian berdasrkan bentuknya yang memungkinkan terjadinya gerakan ?
5.       Jelaskan  2 contoh kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan tulang atau otot ?
Makassar,     September  2013

                                                                                                           




Mengetahui





Kepala Sekolah MTsN Balang-Balang                                             Guru Mata Pelajaran




H. Abd. Latif. R, S.Ag. M.Pd. I.                                                      Nurmaini Amir, S.Pd.
NIP: 19591231 198603 1 039                                                            NIP: 198005042005012007                                                                                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar