RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : MTs Negeri Balang-Balang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x Pertemuan )
Tahun Pelajaran :
2012/2013
I.
Standar Kompetensi
1. Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
II.
Kompetensi Dasar
1.3. Mendiskripsikan sistem
gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
III.
Indikator
1.3.1
Membandingkan
macam organ penyusun sistem gerak pada manusia.
1.3.2
Membedakan
fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh.
1.3.3
Mengidentifikasi
macam sendi dan fungsinya.
1.3.4
Mendata
contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
dan upaya mengatasinya.
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan
pertama
Ø Siswa dapat membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada
manusia.
Pertemuan kedua
Ø Siswa Siswa
dapat membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai
penyususn rangka tubuh.
Ø Siswa dapat mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya.
Pertemuan ketiga
Ø Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan
tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya
mengatasinya.
v Karakter siswa yang diharapkan :
F Disiplin ( Discipline )
F Rasa hormat dan perhatian ( respect )
F Tekun ( diligence )
F Tanggung jawab ( responsibility )
F Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Pembelajaran
Sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan
Pertemuan pertama
A.
Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah
bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup
akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada
manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
B. Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia
dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif
berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan
sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena
tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak
aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan
diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun
merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam
sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot
memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi
satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak.
Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis
tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot
mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan
serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada
saat relaksasi/kembali pada posisi semula).
Persendian/artikulasi merupakan hubungan antara 2 buah
tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkan
untuk pergerakan disebut dengan sendi.
Berdasarkan
letaknya tulang dibedakan menjadi :
1. Tulang
Axial terdiri dari :
I.
Tulang Tengkorak :
1)
Tulang
dahi =
1 buah
2) Tulang
ubun-ubun
= 2 buah
3)
Tulang
kepala
bagianbelakang
= 1 buah
4)
Tulang
pelipis
= 2 buah
5)
Tulang
baji
= 2 buah
6)
Tulang
tapis
= 2 buah
7)
Tulang
mata
= 2 buah
8)
Tulang
air
mata
= 2 buah
9)
Tulang
rongga
mata
= 2 buah
10) Tulang
pipi
= 2 buah
11) Tulang
hidung
= 2 buah
12) Tulang rahang
atas
= 2 buah
13) Tulang rahang
bawah
= 2 buah
14) Tulang
langit-langit
= 2 buah
15) Tulang pangkal
lidah
= 1 buah
II.
Tulang Pendengaran :
1) Tulang
martil
= 2 buah
2) Tulang
landasan
= 2 buah
3) Tulang sanggurdi
= 2 buah
III.
Tulang badan :
1)
Tulang
leher
= 7 ruas
2)
Tulang
punggung
= 12 ruas
3)
Tulang
pinggang
= 5 ruas
4)
Tulang
kelangkang
= 5 buah
5)
Tulang
ekor
= 4 ruas (menyatu)
IV.
Tulang dada :
1)
Tulang
dada bagian
hulu
= 1 buah
2)
Tulang
dada bagian
badan
= 1 buah
3)
Tulang
dada bagian taju pedang = 1 buah
V. Tulang
rusuk :
1)
Tulang
rusuk sejati
= 7 pasang
2)
Tulang
rusuk
palsu
= 3 pasang
3)
Tulang
rusuk
melayang = 2 pasang
VI.
Tulang gelang bahu :
1) Tulang
selangka
= 2 buah
2) Tulang
belikat
= 2 buah
VII.
Tulang gelang panggul :
1) Tulang
usus = 2 buah
2) Tulang
duduk
= 2 buah
3) Tulang
kemaluan
= 2 buah
2.
Tulang Apendikuler/Extremitas
A.
Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan
atas
= 2 buah
2) Tulang pengumpil
= 2 buah
3) Tulang
hasta
= 2 buah
4) Tulang pergelangan
tangan
= 2 x 8 buah
5) Tulang telapak
tangan
= 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari
tangan
= 2 x 14 ruas
B.
Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang
paha
= 2 buah
2) Tulang tempurung
lutut
= 2 buah
3) Tulang
betis
= 2 buah
4) Tulang
kering
= 2 buah
5) Tulang pergelangan
kaki
= 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak
kaki
= 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari
kaki
= 2 x 14 ruas
Gambar
rangka manusia
Pertemuan Kedua
C.
Fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi
sebagai penyususn rangka tubuh.
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilage
Cartilago berfungsi untuk melindungi
bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan.
Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses
perkembangan embrio menjadi fetus. Cartilago tersusun atas matriks condrin
yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang
tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan
sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung
sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa
berkebalikan. Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut
dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut
pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi
cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel
pembentuk condrosit.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya
dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin. Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen
yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat
lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan
persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang
berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut. Cartilago ini memiliki kandungan matriks
berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur.
Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut
(tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic. Cartilago ini memiliki kandungan matriks
berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat
lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia
beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada
ujung hidung/cuping, saluran eustachius
(pada telinga bagian tengah) dan
daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
Osteon Merupakan jaringan ikat yang paling keras. Terdiri dari hampir
50% air, bagian padat seperti bahan mineral. Osteon berfungsi Sebagai penyusun
sistem rangka tubuh dan sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk
melalui proses :
a.
Osifikasi
yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau
tulang keras.
b.
Kalsifikasi
yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
c.
Pembentuk
sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh
osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak
sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang
sejati disebut periosteum. Kandungan
yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan
Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
3) Otot
Otot disebut alat gerak aktif karena
otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung
menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat
bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan
otomatis tulang juga akan bergerak. Otot juga berfungsi untuk mempertahankan suhu
tubuh; kontraksi otot:energi ® panas. Berdasarkan
struktur selnya dibedakan menjadi :
1. Otot
Polos/Licin
o Memiliki bentuk sel otot seperti
silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
o Memiliki satu buah inti sel yang
terletak di tengah sel otot.
o Mempunyai permukaan sel otot yang
polos dan halus/licin.
o Pergerakan sel otot ini diluar
kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga
dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
o Sel otot ini banyak dijumpai di
seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
2.
Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
o Memiliki bentuk sel yang panjang
seperti serabut/benang/filament.
o Memiliki banyak inti sel yang
terletak di tepi.
o Memiliki permukaan yang tampak
bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini
dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad
permukaan sel otot.
o Pergerakan sel otot ini sesuai
dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan
tidak teratur serta mudah lelah.
o Sel otot ini hanya dijumpai di
rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
3.
Otot Jantung/myocardium
o Memiliki bentuk sel yang memanjang seperti
serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan
Sinsitium.
o Memilki banyak inti sel yang
terletak di tepi agak ke tengah.
o Pergerakan sel otot ini tanpa
disadari/diluar kehendak, sehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah
lelah.
o Sel otot ini hanya dijumpai pada
organ jantung.
4) Sendi
Persendian/artikulasi merupakan
hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi
yang dapat memungkinkan untuk pergerakan disebut dengan sendi.
D.
Macam-macam sendi dan fungsinya
1) SINARTHROSIS disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak
dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan
dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada
tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS disebut juga dengan sendi kaku. Yaitu
hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas.
Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan
ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau
tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah
persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi
sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan
menjadi :
a) Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os.
Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os.
Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah.
Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada
tulang ibu jari.
c) Sendi putar yaitu
hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap
tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus
dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala
arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus,
hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser yaitu
hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja
atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os.
Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung
ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung yaitu
hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang
lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid yaitu
hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke
kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan
belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu
lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os.
Carpal.
Pertemuan ketiga
E.
Contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan
tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya
mengatasinya.
a.
Penyebab kelaian oleh :
o
Genetis,
dan Kuman penyakit.
o
Kelainan
susunan tulang dan sendi.
o
Kebiasaan
sikap duduk yang salah.
o
Kebiasaan
aktivitas kerja yang berlebihan.
o
Kurang
gizi serta Kecelakaan.
b. Macam
kelainan pada sistem gerak
1) Fraktura /patah tulang yaitu kelainan pada tulang akibat
kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu
fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek
kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus
kulit/otot).
2) Osteoporosis yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya
pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan
menggunakan Calcium secara normal.
3) Fisura/retak
tulang yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang,
akibat kecelakaaan.
4) Lordosis yaitu kelainan tulang karena sikap
duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan
mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
5) Skolisosis
yaitu kelainan
tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral.
Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
6) Hipertrofi yaitu kelainan
otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan
kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
7) Tetanus yaitu kelainan otot yang disebabkan
adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot
menjadi kejang-kejang.
C. Metode dan Model Pembelajaran
1.
Pendekatan : Kontekstual.
2.
Metode : Diskusi, ceramah, informasi, dan pemberian
tugas.
3.
Model Pembelajaran :
Pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.
D.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 40’)
|
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|
1
|
Kegiatan Pendahuluan
F Salam dan berdoa sebelum belajar.
F Mengecek kehadiran dan mempersiapkan
siswa.
F Menyampaikan materi yang akan dipelajari
dan indikator yang ingin dicapai.
F Memotivasi siswa agar mengikuti
pelajaran dengan baik.
|
10’
|
|
2
|
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
F Ceramah, guru melibatkan
peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari (rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Guru meminta siswa mengamati
charta/gambar rangka manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Diskusi, siswa dapat
menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem gerak pada manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (demokratis, aktif dan kreatif).
F Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (mandiri, kreatif
dan kerja keras).
b.
Elaborasi
F Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna (mandiri, rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (mandiri, rasa ingin tahu, kerja keras dan
pecara diri).
F Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang organ penyusun
sistem gerak pada manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok (aktif dan kreatif).
c.
Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (rasa ingin tahu).
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan (demokratis).
|
55’
|
|
3
|
Kegiatan Penutup
F Mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Memberikan soal-soal untuk diselesaikan
di rumah (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menginformasikan
materi untuk pertemuan berikutnya
(Fungsi tulang rawan, tulang keras, otot dan sendi sebagai penyusun rangka
tubuh serta macam-macam sendi dan fungsinya) (rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Menutup pembelajaran dan meminta siswa
berlatih di rumah.
F Salam dan berdoa setelah belajar.
|
15’
|
Pertemuan Kedua (2 x 40’)
|
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|
1
|
Kegiatan Awal
F Salam dan berdoa sebelum belajar.
F Mengecek kehadiran dan mempersiapkan
siswa.
F Menyampaikan kepada siswa materi yang
akan dipelajari dan indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini.
F Memotivasi siswa agar mengikuti
pelajaran dengan baik.
|
10’
|
|
2
|
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
F Ceramah, guru melibatkan
peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari (rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Guru meminta siswa mengamati
charta/gambar rangka manusia (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Guru bersama siswa membedakan fungsi
tulang rawan, tulang keras, oto dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Siswa mengamati dan mengidentifikasi
macam-macam persendian yang terdapat
pada kerangka tubuh manusia serta fungsinya (mandiri, kreatif dan kerja keras).
F melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran (mandiri, kreatif dan kerja keras).
b.
Elaborasi
F Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna (mandiri, rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Guru bersama siswa
mendiskusikan tentang fungsi tulang rawan, tulang keras, otot dan sendi
sebagai penyusun rangka tubuh (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Siswa mengamati persendian yang
terdapat pada kerangka tubuh manusia, kemudian mengidentifikasi gerakan yang dapat
dilakukan (mandiri, rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Siswa menyimpulkan nama sendi,
lokasi, dan gerakan yang dapat dilakukan (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja
keras).
F Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar (kejujuran dan
kerja keras)
F Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok (aktif dan kreatif).
c.
Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (rasa ingin tahu).
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan (demokratis).
F Memfasilitasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar: (demokratis)
F memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
F memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
|
60’
|
|
3
|
Penutup
F Mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menginformasikan
materi untuk pertemuan berikutnya
(Mendata contoh kelainan
dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya) (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari di internet beberapa kelainan
atau penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot (mandiri,
rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menutup pembelajaran dan meminta siswa
berlatih di rumah (aktif dan kreatif).
F Salam dan berdoa setelah belajar.
|
10’
|
Pertemuan Ketiga (2 x 40’)
|
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|
1
|
Kegiatan Awal
F Salam dan berdoa sebelum belajar.
F Mengecek kehadiran dan mempersiapkan
siswa.
F Menyampaikan kepada siswa materi yang
akan dipelajari dan indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini.
F Memotivasi siswa agar mengikuti
pelajaran dengan baik.
|
10’
|
|
2
|
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
F Ceramah, guru melibatkan
peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari (rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya (rasa ingin tahu, kerja keras dan
kreatif).
F Dengan memberikan informasi, siswa dapat menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain (rasa ingin tahu dan kerja keras)
F Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (mandiri, kreatif
dan kerja keras).
b.
Elaborasi
F Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna (mandiri, rasa
ingin tahu dan kerja keras).
F Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (mandiri, rasa ingin tahu, kreatif dan kerja keras)
F Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (mandiri, rasa ingin tahu, kerja keras dan
pecara diri).
F Siswa dengan bimbingan guru melakukan
diskusi tentang kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi manusia (rasa ingin tahu, kerja keras, aktid dan kreatif).
F Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar (kejujuran dan
kerja keras)
F Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok (aktif dan kreatif).
F Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya
diri peserta didik (mandiri, rasa ingin tahu dan kerja
keras).
c.
Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (rasa ingin tahu).
F Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bertanya
serta menjawab pertanyaan guru
atau siswa lainnya. (demokratis, mandiri, kreatif).
F Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan (demokratis).
F Memberi acuan
agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi pertemuan pertama dan kedua.
F Memberikan
motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
|
55’
|
|
3
|
Penutup
F Mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan (rasa ingin tahu dan kerja keras).
F Menginformasikan
materi untuk pertemuan berikutnya
(Saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia) (rasa ingin tahu
dan kerja keras).
F Menutup pembelajaran dan meminta siswa
berlatih di rumah (aktif dan kreatif).
F Salam dan berdoa setelah belajar.
|
15’
|
E.
Media dan Sumber Pembelajaran
· Media
1.
Charta/gambar
2.
Notebook
3.
Blackboard
· Sumber
1.
Buku
IPA Terpadu
2.
Buku
IPA yang relevan
3.
Sumber
online
F.
PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT
A. Prosedur Penilaian
· Penilaian Kognitif
Jenis :
Tugas individu (PR).
Bentuk :
Uraian.
· Penilaian Psikomotor
Jenis :
-
Bentuk :
-
· Penilaian Afektif
Jenis : Etika, partisipasi, kehadiran,
tanggung jawab.
Bentuk :
Lembar pengamatan sikap siswa (terlampir).
B. Instrumen Penilaian
· Soal ulangan harian 1 :
Terlampir.
· Lembar kerja siswa :
Terlampir.
C. Program Tindak Lanjut
· Siswa yang memperoleh nilai UH SK 1 < KKM mengikuti program remedial
(bimbingan khusus GMP, pemberian tugas soal, membuat rangkuman).
· Siswa yang memperoleh nilai SK 1
KKM mengikuti
program pengayaan (pendalaman materi, aplikasi soal, membimbing teman).
G.
PEDOMAN PENSKORAN
|
No
|
Soal
|
Kunci
|
Skor
|
|
1
2
3
4
5
|
Jelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem gerak pada manusia
berikut ini:
a.
Tulang-Tulang(Rangka)
b.
Otot
c.
sendi
Jelaskan 2
macam tulang berdasarkan zat penyusunnya ?
Sebutkan 3 perbedaan antara otot polos, otot lurik dan otot jantung ?
Sebutkan 5 macam persendian
berdasrkan bentuknya yang memungkinkan terjadinya gerakan ?
Jelaskan 2 contoh kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan tulang
atau otot ?
|
Jawab :
a.
Rangka berfungsi untuk memberikan bentuk tubuh
pada makhluk hidup, melindungi organ-organ tubuh yang vital, menahan dan
menegakkan tubuh serta sebagai alat gerak pasif.
b.
Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif karena
otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung
menjadi satu membentuk aktomiosin yang menyebabkan tubuh pada makhluk hidup
dapat bergerak.
c.
Sendi berfungsi sebagai penyambung antara dua atau
lebih dari tulang rangka.
Jawab :
1.
Tulang
rawan/tulang muda/cartilage. Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian
ujung epifise tulang. Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa
cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas
protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.
2.
Tulang
keras/tulang sejati/osteon. Osteon merupakan jaringan ikat yang paling keras.
Terdiri dari hampir 50% air, bagian padat seperti bahan mineral. Osteon
berfungsi Sebagai penyusun sistem rangka tubuh dan sebagai pelindung
organ-organ yang vital.
Jawab :
· Otot polos
1.
Memiliki
bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
2.
Memiliki
satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
3.
Pergerakan
sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari
· Otot lurik
1.
Memiliki
bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
2.
Memiliki
banyak inti sel yang terletak di tepi.
3.
Pergerakan
sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak
· Otot Jantung
1.
Memiliki bentuk sel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang.
2.
Memilki
banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
3.
Pergerakan
sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak
Jawab :
1.
Sendi
peluru
2.
Sendi
engsel
3.
Sendi
putar
4.
Sendi
geser
5.
Sendi
pelana
Jawab :
Fraktura /patah tulang, Osteoporosis,
Fisura/retak tulang, Lordosis, Skolisosis, Hipertrofi, Tetanus, Rickets dan
Arthritis
|
15
15
35
10
25
|
|
|
SKOR MAKSIMAL
|
95
|
|
|
|
NILAI PEROLEHAN SISWA =
(JPS/JSM (95))x100
|
……
|
|
H.
Penilaian.
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
· Membandingkan macam organ penyusun
sistem gerak pada manusia
· Membedakan fungsi tulang rawan, tulang
keras, otot, dan sendi sebagai penyususn rangka tubuh
· Mengidentifikasi macam sendi dan
fungsinya
· Mendata contoh kelainan dan penyakit
yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dan upaya mengatasinya
|
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
|
essai
essai
essai
essai
|
1.
Jelaskan fungsi organ-organ
penyusun sistem gerak pada manusia berikut ini:
a.
Tulang-Tulang (Rangka)
b.
Otot
c.
sendi
2.
Jelaskan 2 macam tulang
berdasarkan zat penyusunnya ?
3.
Sebutkan 3 perbedaan antara otot
polos, otot lurik dan otot jantung ?
4.
Sebutkan 5 macam persendian
berdasrkan bentuknya yang memungkinkan terjadinya gerakan ?
5.
Jelaskan 2 contoh kelainan atau penyakit yang
berhubungan dengan tulang atau otot ?
|
Makassar,
September 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah MTsN Balang-Balang Guru Mata Pelajaran
H. Abd. Latif. R, S.Ag.
M.Pd. I. Nurmaini Amir, S.Pd.
NIP: 19591231 198603 1 039 NIP: 198005042005012007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar